Senin, 18 September 2017

Proses pembuatan tanduk di desa Pucang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.


Proses pembuatan tanduk di desa Pucang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. (Kompas.com/Ika Fitriana) Aris, Fatkhul
Telepon Arif, belum pernah belajar secara resmi berkembang menjadi tanduk kerajinan. Keahliannya didapat dari hasil belajar
individu dan orang tua di sekitarnya. Ia juga otodidak memahami kerajinan klakson pengolahan melalui buku dan internet.
Menurut Sri, kerajinan tanduk desa Pucang sudah mengekspor pasar ke benua Eropa dan Amerika. Meskipun
Proses perdagangan masih didominasi oleh eksportir dan pedagang. "Sehari, kita bisa membuat sendok tanduk sekitar 30 buah karena isinya
Bentuknya yang sederhana, jika memang rumit, seperti wayang, bisa dilakukan berhari-hari, "kata Aris, yang dibantu oleh empat pekerja.
Tak terhitung ribuan tanduk yang telah dipasarkan ke beberapa daerah. Kepala Industri Logam Mesin Kimia Dalam
Bidang Industri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Magelang, Sri Wardani, menyatakan bahwa pihaknya juga
mendorong dan membantu perajin tanduk Desa Pucang agar terus berinovasi siap menghadapi Komunitas Ekonomi ASEAN
(MEA). Sementara itu, Kepala Desa Pucang Anwari mengungkapkan, kerajinan tanduk sudah lama menjadi salah satu produk andalan Pucang
Desa. Itu sesuai dengan program pemerintah daerah yang menemukan satu desa satu produk (OVOP). Tidak mengherankan,
Desa yang terletak sekitar tiga km dari Jalan Utama Magelang-Semarang ini dikenal dengan sebutan kampung tanduk. Fatkhul Arif, salah satunya
Perampok tanduk desa Pucang mengatakan bahwa masyarakat di desa ini sudah mulai menjadi pelaut tanduk karena saat Pangeran
Diponegoro tak terhitung jumlahnya. Selanjutnya, generasi pengrajin merosot. Menurut Aris, tidak banyak warga,
terutama generasi muda, yang tertarik dengan bisnis tanduk kerajinan. Mayoritas dari mereka lebih suka menjadi pekerja
atau perusahaan di daerah yang berbeda. Harga kerajinan tanduk berubah, berkisar antara Rp 25.000 hingga ratusan ribu rupiah
tergantung pada kompleksitas produk. Meski sudah berkembang, namun para pemancing mulai mengalami kesulitan memperolehnya
bahan jadi harus membawa tanduk dari luar pulau jawa yang butuh modal lebih. Iklan Setelah ditekan dan menjadi
berbentuk lembaran, potongan tanduk dan dipublikasikan sesuai keinginan. Proses berikut selesai dan selesai dipromosikan. Tang ke
Pengerjaan kerajinan tangan perlu ketekunan karena pengolahannya tidak tepat untuk sementara dan tanda tangan, tapi juga keterampilan. Pengolahan
dimulai dengan tanduk di atas bara untuk dibentuk. Keduanya yang mulai menjadi perajin. Pada tahun 1980-an bahkan kerajinan itu pun datang
Perancis dan Belanda. Tanduknya bisa bermacam-macam ornamen dan kerajinan seperti sisir, gantungan kunci, mangkuk, asbak,
wayang, alas kaki, gelang, cincin dan banyak lagi. "Kerajinan tanduk adalah andalan kami, bahkan sejak bertahun-tahun yang lalu, kami berusaha untuk mendorong
para pengrajin tumbuh, "jelas Anwari. Kerajinan tangan ikut serta dalam berbagai pameran dan kemudian dipromosikan
dengan cara menjual ke pedagang grosir. Sepanjang tahun 2000, warga setempat menemukan sebuah showroom khusus untuk menampilkan tanduk
kerajinan tangan Aris menjelaskan bahwa akan menjadi tanduk sapi dan kerbau. Biasanya dia dapatkan dari darah Boyolali dan
Jakarta. Keduanya memiliki keunikan tersendiri, berkenaan dengan motif, warna dan kekuatan.Baca juga: gantungan kunci akrilik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar