Selasa, 29 Agustus 2017


Kerajinan kulit pepaya Barang tertarik dari masyarakat Semarang

Semarang (ANTARA News) - Kerajinan dari kulit buaya semakin di kebutuhan di Kota Semarang seiring dengan pemasaran yang dilakukan oleh
Berbagai pengrajin produk tersebut melalui pameran kerajinan tangan. "Buaya adalah salah satu binatang yang dilindungi, tapi selama kita
Punya izin resmi dari Pemerintah maka penggunaan bahan bakunya dari buaya tidak menjadi masalah, "katanya." Saat ini
Penggemar produk ini di kota Semarang sudah mulai banyak, tapi karena harganya tidak murah sehingga permintaannya terbatas
Dari kelas menengah ke atas, "kata salah satu produsen produk kulit dari kulit pepaya Joko Tri Wahyono di sela-sela keterlibatan
Dari pameran kerajinan tangan di Mall Ciputra Semarang, Senin. "Saya khusus menggunakan kulit buaya buaya, karena kalau pakai
Itu dari captive pastinya harganya lebih mahal karena harus disesuaikan dengan biaya perawatan, "katanya
Bahan baku, masih sebatas menggunakan kulit asli Papua. Menurutnya, sejauh ini bahan itu mudah didapat.
"Harga sabuknya sekitar Rp700 ribu, untuk sepatu yang harganya berkisar Rp1,5 juta, sedangkan tasnya bisa sampai Rp3 juta,
Sementara tas golf termahal mencapai Rp25 juta, "jelasnya." Saya kebetulan memasarkan produk ini di Kota Semarang baru-baru ini,
Sebagian besar masyarakat di Semarang kebanyakan masih bertanya dan bertanya-tanya, apakah di Jakarta sudah beberapa kali, jadi masih ada pemasaran lagi
Di sana, "katanya. Karena harus peduli dengan lisensi, dalam mendapatkan materi bukanlah hal yang mudah. ??Harus dipastikan bahwa
Izin dari Pemerintah karena tidak membutuhkan barangnya. Menurutnya, meski dibandingkan dengan beberapa lokasi lain,
Pendapatan di kota Semarang cukup bagus tapi tidak sebesar di Jakarta. Untuk satu potong kulit, maka dia bisa membuat dua potong
Ukuran produk atau barang dagangan ukuran tunggal. Untuk memasukkan dompet, tas, ikat pinggang, sepatu, dan tas golf.Baca juga: plakat wisuda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar